Suatu hari Rasulullah menemui seorang
badui dikediamannya, melihat kedatangan Rasulullah maka badui
menghormati dan memuliakannya. Karean sambutan hangat dari badui ini
lalu Rasulullah memintanya untuk datang kepadanya agar bisa membalas
kebaikan dengan kebaikan. Ketika badui itu datang, Rasulullah menanyakan
hajatnya. Beliau bersabda:
“Wahai badui, katakanlah
keperluanmu?” Dia menjawab, “Ya Rasulullah aku memerlukan seekor unta
betina dengan pelananya dan domba betina yang bisa diperah susunya oleh
keluargaku.” Dan dia mengucapkannya dua kali.
Rasulullah berkata kepadanya, “Mengapa kamu tidak seperti wanita tua
Bani Israil?” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah wanita
tua Bani Israil itu?” Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Musa hendak
berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat dtengah jalan. Maka
para ulama Bani Israil berkata kepadanya, ‘Kami katakan kepadamu wahai
Musa bahwa Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak
pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan tulang-tulangnya bersama
kami.’ Musa menjawab, ‘Siapa di antara kalian yang mengetahui kuburan
Yusuf?’ Mereka menjawab, ‘Yang tahu kuburan Yusuf hanyalah seorang
wanita tua Bani Israil.’ Maka Musa memintanya agar dihadirkan. Musa Musa
berkata kepadanya, ‘Tunjukkan kepadaku di mana kubur Yusuf.’ Wanita itu
menjawab: ‘Aku tidak mau menunjukannya sampai engkau memberi kepastian
kedudukanku!. Kedudukan apa yang engkau maksud? Sahut Musa. “ Aku
menemanimu di surga”. Karena Musa tidak menyukai permintaannya, maka
Allah mewahyukan kepadanya dan berfirman, ‘Kabulkanlah permintaannya.’
Musa pun memberikan apa yang diminta. Lalu wanita itu mendatangi sebuah
danau dan berkata, ‘Kuraslah airnya.’ Ketika air telah surut, wanita itu
berkata, ‘Galilah di sini.’ Begitu mereka menggali, mereka menemukan
tulang-tulang Yusuf. Begitu ia diangkat dari tanah, jalanan langsung
terlihat terang seperti cahaya pada siang hari.” [HR. Hakim dalam Mustadrak (2/624), no. 4088. Dia berkata, “Hadis ini sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim].
Rasulullah melihat permintaan dan hajat
si badui tersebut sangat remeh, maka beliau menyampaikan hadits tentang
wanita tua Bani Israil yang mengutarakan satu permintaan besar kepada
Musa manakala kesempatan itu terbuka. Dia tidak mau memenuhi permintaan
Musa sebelum Musa menyanggupi permintaannya, yaitu menyertainya di
surga.
Musa tidak mengabulkan permintaan wanita
tua itu karena dia melihat permintaannya berlebih-lebihan, dan apa yang
dilakukannya tidak sepadan dengan agungnya permintaan. Maka Allah
mewahyukan kepadanya supaya mengkabulkan permintaannya. Ingat…barang
siapa meminta kepada Allah atas perkara-perkara yang tinggi, niscaya
Allah mengabulkan permintaannya, walaupun dia tidak mencapai derajat
orang-orang yang berhak meraih derajat tersebut. Orang yang mencari
syahadah dengan benar, niscaya Allah menyampaikan derajat orang-orang
yang mati syahid, walaupun dia mati di atas tempat tidurnya.
Abu Bakar tidak merasa cukup dengan satu pintu surga.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang menginfakkan sepasang harta
dari segala sesuatu di jalan Allah (yakni sepasang kuda, unta atau yang
lainnya), maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga (dengan
panggilan): “Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan.” Barangsiapa
termasuk orang yang ahli sholat, dia dipanggil dari pintu sholat.
Barangsiapa termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad.
Barangsiapa termasuk ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah.
Dan barangsiapa ahli puasa, akan dipanggil dari pintu ar-Royyan.”
Abu Bakar berkata, “Seseorang dipanggil
dari salah satu pintu tersebut tidaklah masalah (sebab satu pintu saja
sudah merupakan kenikmatan), akan tetapi adakah seseorang yang dipanggil
dari semua pintu-pintu itu, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Iya, dan aku berharap engkau adalah salah seorang di antara mereka wahai Abu Bakar.” (HR. Al-Bukhari, no. 3393)
Dalam redaksi yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada, dan engkaulah orang itu wahai Abu Bakar.” [HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 6867]
Dalam redaksi yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada, dan engkaulah orang itu wahai Abu Bakar.” [HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 6867]
Sumber: http://lajafar.wordpress.com/2012/11/03/wanita-tua-teman-nabi-musa-di-surga/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar