Ancaman kepunahan bahasa perlu mendapat perhatian. Sebab kepunahan
bahasa sama dengan kepunahan peradaban manusia secara keseluruhan.
Menurut penelitian, di Indonesia ada 169 bahasa etnis/daerah yang
terancam punah. Inilah fokus dalam Seminar Nasional bertopik
"Pengembangan dan Perlindungan Bahasa, Kebudayaan Etnik Minoritas untuk
Penguatan Bangsa."
Seminar yang berlangsung pada Kamis (15/12) lalu di LIPI Jakarta ini,
menjabarkan terdapat empat sebab kepunahan bahasa etnis. Pertama, para
penuturnya berpikir tentang dirinya sebagai inferior secara sosial.
Kedua, keterikatan pada masa lalu. Ketiga, sisi tradisional dan terakhir
karena secara ekonomi kehidupannya stagnan.
"Keempat sebab ini disebut oleh sejumlah linguis sebagai ‘proses
penelantaran bahasa’," ujar Drs. Abdul Rachman Patji dari Pusat
Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI.
Di luar itu, Abdul menyebutkan faktor itu adalah urbanisasi dan
perkawinan antar etnis. Urbanisasi berpengaruh karena jika dua orang
dari daerah pindah ke kota besar atau ibukota, maka dalam berinteraksi
dengan etnis lain bahasa etnisnya sendiri cenderung ditinggalkan.
"Mereka
akan memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar etnik,"
katanya. Memang ancaman kepunahan bahasa daerah cenderung terjadi untuk
rumpun non-Austronesia, atau khususnya terletak di Indonesia bagian
timur.
"Penyebab utama kepunahan bahasa pun karena para orang tua tidak lagi
mengajarkan kepada anak-anaknya bahasa ibu mereka dan mereka juga tidak
secara aktif menggunakannya di rumah atau dalam berbagai ranah
komunikasi," jelasnya lagi.
Dan secara lebih luas, menurut Abdul, faktor-faktor yang mempercepat
kepunahan bahasa juga datang dari kebijakan pemerintah, penggunaan
bahasa dalam pendidikan serta tekanan bahasa dominan dalam suatu wilayah
masyarakat multibahasa yang berdampingan.
Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/12/apa-saja-faktor-punahnya-bahasa-etnis-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar