Sabtu, 27 April 2013

24 April 1996: Pergantian Pemain dari Ayah ke Anak

Amor digantikan Eidur Gudjohnsen pada laga versus Estonia (24/4/96). (Foto: Dok. YouTube)

Sebuah momen bersejarah terjadi di Talinn, Estonia pada 24 April 1996. Untuk kali pertama dalam sejarah, ayah dan anak bermain pada pertandingan yang sama.

Pelaku sejarah itu adalah Amor dan Eidur Gudjohnsen. Amor yang berusia 34 tahun ditarik keluar pada babak kedua. Eidur yang masih berusia 17 tahun kemudian masuk menggantikan sang ayah.

Nuansa emosional begitu kental. Saat hendak keluar, sang ayah sempat mendaratkan ciuman di pipi sang anak. Pergantian pemain itu menjadi satu-satunya yang terjadi di laga internasional hingga saat ini.

Sejatinya, Amor dan Eidur bisa main bareng. Tapi, Presiden Asosiasi Sepak Bola Islandia saat itu, Eggert Magnusson, meminta pelatih Logi Olafsson tidak memainkan mereka berbarenga. Sang presiden berharap momen ayah-anak main bareng akan terjadi di Islandia.

Sayangnya, harapan Magnusson juga duo Gudjohnsen tak kesampaian. Cedera engkel yang diderita pemain kelahiran 15 September 1978 itu saat memperkuat tim U-18 Islandia memaksanya absen cukup lama. Dia tak sempat bermain hingga sang ayah benar-benar memutuskan gantung sepatu.

"Kegagalan main bersama Eidur menjadi satu-satunya penyesalan dalam hidup saya. Saya tahu, Eidur pun demikian," sesal sang ayah.





Sumber: http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Tribun/On-This-Day/24-April-1996-Pergantian-Pemain-dari-Ayah-ke-Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar