Jumat, 04 November 2011

Perbedaan Menulis di Blog Dengan di Media Massa Cetak.


Kemudahan dalam segalah hal, baik itu kemudahan dalam mendapatkan, menulis, mengolah  serta mempublikasikan informasi adalah salah satu hal yang paling mendasar yang membedakan blog dengan media massa cetak. Aspek kecepatan dalam mempertahankan keaktualitasan sebuah informasi merupakan sebuah hal yang sangat sulit diraih oleh sebuah surat kabar selaku media massa cetak, hal ini sangat bertolak belakang dengan blog. Informasi dapat dengan cepat di olah, agar tidak basi atau didahului oleh media yang lain. Padahal hal ini merupakan sesuatu yang sering kali merayu para penulis agar tulisan yang ditulisnya mempunyai nilai aktualitas atas sebuah berita yang mempunyai daya tarik bagi publik. Masalah apakah berita tersebut berdampak baik atau buruk bagi publik, kan bisa klarifikasi atau bahkan di edit ulang.
Menulis di blogpun tidak membutuhkan sebuah keterampilan menulis dahulu. Yang terpenting adalah mau belajar, bekerja keras dan mencintai dunia tulis menulis adalah modal awal untuk memasuki dunia blog. Berbeda dengan media massa cetak yang menuntuk keterampilan dan syarat-syarat tertentu yang terpaksa harus dituruti oleh para pelaku insan pers. Dan biasanya sebelum bekerja di media massa cetak diperlukan sebuah komitmen mampu bekerja di bawah tekanan. Padahal istilah pers itu sendiri berasal dari kata tekan (press). Akan tetapi, yang ditekan bukanlah manusia, melainkan menekankan huruf-huruf ke sebuah media yang dinamakan kertas.

Kalaulah manusia bekerja di bawah tekanan, hal ini kan melanggar Hak Azasi Manusia juga namanya. suatu hal yang biasa didengungkan para fraktisi media untuk memberikan input terhadap pemerintah agar memberikan regulasi terhadap timbulnya new media. Yang terpenting adalah sinkronisasi antar hati nurani dan aturan yang mengatur kebebasan media massa, terlepas dari Ketetapan, undang-undang dan produk hukum yang lainnya. Kalaulah hal ini sama-sama dihayati, maka etnosentrisme dalam bermediapun tidak perlu terjadi.

Pesan tidak terstruktur, komunikatornya terlembaga, saluran bersifat interaktif serta komunikannya bisa menjadi komunikator dan komunikan. Merupakan karakteristik dari blog sebagai new media. Dengan timbulnya para jurnalis-jurnalis amatiran media cetak tidaklah perlu khawatir tersingkir. Hal ini malah akan mendukung mereka untuk berkarya lebih baik, dalam arti lebih mampu menjawab aspirasi warga.

“Berita yang baik adalah berita yang buruk” senantiasa tidak selalu pas untuk dialamatkan kepada media massa, istilah “Toni digigit anjing” bukan berita, yang namanya berita adalah ketika “Toni mengigit anjing” tidaklah selalu benar. Yang benar adalah bahwa perbedaan karakteristik menulis di blog dan di media massa, merupakan sebuah modal transaksional yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Apabila blog memiliki kekurangan, maka media cetak menutupi kekurangan tersebut dengan kelebihan yang dimilikinya, atau sebaliknya. Komentar anda?  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar