Kamis, 18 April 2013

Kehidupan Pers di Negara-negara Barat



            Refresentasi sistem pers barat dapat dilihat pada sistem pers Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Negara-negara barat umumnya menganut falsafah yang sama, yaitu liberalism. Ideologi ini menjadi landasan sistem sosial dan sistem politik mereka. Dalam hal ini, kebebasan pers diyakini sebagai bagian dari kebebasan berekspresi yang dimiliki oleh setiap individu. Maka sepatutnya negara memberikan kemerdekaan dengan tanpa turut campur terlalu dalam terhadap kehidupan pers.
            Kebebasan pers tersebut terbukti memberi sumbangan positif bagi praktik demokrasi dan control yang efektif terhadap pengelolaan negara. Sebagai contoh dapat dikemukakan salah satu kasus yang menghebohkan dunia pers AS, yaitu Watergate. Kasus ini bermula dari tertangkapnya lima orang yang memasuki kantor Partai Demokrat di kompleks Watergate, Washington DC dengan tanpa izin pada 17 Juni 1972. Beberapa pejabat tampak berusaha menutupi apa yang sebenarnya terjadi di balik kasus ini. Penyelidikan yang dilakukan oleh Carl Bernstein dan Bob Woodward, dua orang wartawan Washington Post menguak hubungan kelima kawanan pencuri tersebut dengan Gedung Putih (istana Presiden Amerika Serikat). Hal ini seolah melengkapi penyelidikan yang dilakukan oleh aparat hukum sebelumnya. Terungkap kemudian bahwa lima orang tersebut berusaha melakukan upaya memata-matai Partai Demokrat yang merupakan lawan politik presiden berkuasa, Richard M. Nixon yang berasal dari Partai Republik. Kasus ini berakhir dengan dipenjarakannya para pelaku kejahatan dan mundurnya Nixon dari jabatan Presiden AS. Atas kerja keras mengungkap kasus ini, Bob Woodward dan Carl Berstein kemudian memperoleh penghargaan pers yang bergengsi, yaitu Pulitzer.









Referensi: Budiyanto. Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII, Jakarta: Erlangga, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar